Recovery Data

Recovery Data adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk mengembalikan atau menyelamatkan data yang hilang dari media penyimpanan. Proses recovery data harus dilakukan bertahap sesuai dengan masalahan nya.

Proses pemulihan data membutuhkan peralatan dan pemahaman bagaimana data dibaca dan ditulis. Kesalahan kecil bisa mempersulit pengambilan data. Parahnya lagi bisa membuat data rusak.

Recovery Data

Persiapan yang perlu dilakukan jika ingin melakukan pemulihan data sendiri:

  • Prosedur pemulihan data, dengan adanya prosedur proses bisa berjalan sesaui rencana dan bisa mengurangi kesalahan.
  • Alat service elektronik standart, peralatan ini akan diperlukan untuk proses recovery data. Digunakan untuk perbaikan hardware dari media penyimpanan.
  • Alat service khusus, setiap bagian dari media penyimpanan sangat sensifit. Dibutuhkan perlatan khusus untuk membongkar dan merakitnya kembali.
  • Software khusus, setidaknya dibutukan 2 jenis software untuk menangani recovery data. Pertama software khusus perbaikan media penyimpanan. Kedua software khusus extrak data yang digunakan untuk backup data.
  • Sintak program, setiap software pemulihan data punya kelebihan dan kekurangan. Dengan mengetahui sintak programnya. Bpk/ibu bisa melakukan proses recovery data lebih cepat, bisa menutupi kekurangan tanpa beli software lain dan mengetahui setiap proses yang dijalankan software.

Recovery Data Dari Jenis Media Penyimpanan

Recovery data dari setiap jenis media penyimpanan prosesnya berbeda. Bahkan pada media yang sama, jika kerusakannya beda tahapan prosesnya tidak akan sama.

Hal terpenting ketika melakukan pemulihan data tidak boleh menghapus dan menimpanya dengan data baru. Kedua hal ini bisa merusak data yang akan yang akan dipulihkan.

Perkembangan teknologi membuat produsen menawarkan banyak pilihan inovasi media penyimpanan. Bpk/ibu bisa memilih data storage sesuai dengan kebutuhan. Pilihan yang tepat bisa meningkatkan performa komputer dan memudahkan pekerjaan.

4 jenis media penyimpanan yang bisa bpk/ibu pilih:

Hard Disk Drive "HDD"

Hard disk drive "HDD" atau sering disebut harddisk. Saat ini masih menjadi pilihan utama untuk menyimpan data. Harganya yang murah dengan kapasitas besar membuat orang lebih tertarik.

Recovery Data Harddisk

Hardisk ini menggunakan media disk sebagai tempat menyimpan data secara permanen. Semakin besar kapasitas harddisk, jumlah disk akan semakin banyak. Banyak pilihan hardisk dengan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan data.

Kekurangan dari hardisk ini, sangat rawan rusak jika arus listrik tiba-tiba terputus ketika sedang proses baca dan tulis data.

Solid State Drive "SSD"

Solid State Drive atau sering di disebut harddisk ssd. Mempunyai fungsi yang sama dengan harddisk pada umumnya. Hanya saja ssd menawarkan performa kecepatan baca dan tulis data yang jauh lebih cepat.

Recovery Data SSD

Jika harddisk umumnya menyimpan data pada media disk. Harddisk ssd menyimpan data pada media chip. Perbedaan seperti ini yang membuat ssd punya trasfer rate data jauh lebih cepat.

Meski harddisk ssd harganya cukup mahal. Mengganti hdd ke ssd mampu meningkatkan performa komputer yang signifikan.

Kelebihan lainnya harddisk ssd punya resiko kerusakan lebih kecil ketika arus listrik tiba-tiba terputus putus.

Flash Drive "Flashdisk"

Meskipun flash drive punya beberapa farian. Orang cenderung menyebutnya dengan flashdisk. Penyimpanan data portable ini, masih menjadi pilihan terbaik untuk membackup data dengan kapasitas kecil.

Recovery Data Flash Drive

Terlebih lagi hampir semua komputer mempunyai port usb. Port ini dibutuhkan jika ingin menggunakan flashdisk.

Meski awalnya flashdisk di tujukan untuk melakukan backup data dengan kapasitas kecil. Kini flashdisk mampu menyimpan data hingga kapasitas besar.

Monolith Drive

Monolith drive pada dasarnya sam dengan flash drive. Bedanya monolith ini menggunakan teknologi single on chip.

Kalau umumnya pada flash drive terdapat chip control dan chip storage. Monolith drive menggunakan chip tunggal yang mempunya fungsi ganda.

Recovery Data Berdasarkan Penyebab Hilangnya Data

Pemulihan data harus ditangani sesuai dari penyebab kenapa data bisa hilang. Salah menangani bisa membuat proses lebih lama, biaya lebih mahal dan yang terburuk data bisa hilang permanen.

Kami sendiri masih membutuhkan informasi lengkap dari pelanggan sebelum melakukan pengecekan. Langkah ini bisa membantu kami mempercepat analisa titik kerusakan.

Meskipun banyak gejala kerusakan. Setidaknya kerusakan yang mengakibatkan data hilang bisa di kelompokan menjadi 3:

  • Data hilang secara logic
  • Firmware rusak membuat data hilang
  • Hardware rusak membuat media penyimpanan tidak berfungsi

Recovery data yang hilang secara logic

Data yang hilang secara logic, tingkat keberhasilan pemulihan data cukup besar. Bahkan hasil yang didapat bisa mencapai full 100%.

Tapi dengan catatan kondisi penyimpanan harus normal, tidak ada bad sector dan data yang hilang belum tertimpa dengan data baru.

Dibawah ini beberapa masalah hilangnya data secara logic.

Data hilang karena terhapus

Data yang hilang karena terhapus bisa terjadi karena sengaja maupun tidak disengaja. Sering kali data terhapus dengan sengaja, misalnya:

  • Setelah memindahkan data, tanpa mengecek hasilnya data dari sumber langsung di hapus.
  • Menghapus folder tanpa mengecek isi didalamnya.
  • Gagal memindahkan data dengan menggunakan cara CUT langsung.
  • Menjalankan suatu perintah atau program yang mengakibatkan data hilang.
  • Data hilang terkena virus dari komputer.

Data hilang karena media terformat

Data yang hilang karena terformat sering kali terjadi karena disengaja dan kurang memahami jenis partisi. Tindakan yang biasa membuat data sampai terformat:

  • Kesalahan memilih partisi saat melakukan install sistem operasi sendiri.
  • Menghapus salah satu partisi pada mode dynamic yang mengakibatkan semua partisi hilang.
  • Menghapus partisi hanya melihat label drive tanpa melihat isinya. Label drive ini sifatnya auto, sangat memungkinkan label bisa berubah sendiri.

Recovery data yang hilang karena firmware rusak

Hilangnya data karena firmware rusak. Cukup sering terjadi jika arus listrik tidak stabil. Karena firmware berisi informasi penting media penyimpanan. Jika terjadi kerusakan bisa mengakibatkan data hilang.

Keruskan pada firmware bisa menimbulkan bad sector, partisi rusak dan tidak terdeteksinya media penyimpanan.

Bad sector

Bad sector bisa terjadi karena ada kesalahan proses baca dan tulis pada suatu sector. Kerusakan sector ringan bisa menurunkan kecepatan transfer data.

Jika sector rusak berat data pada sector tersebut tidak akan bisa di akses. Kondisi ini bisa membuat data hilang atau beberapa data rusak. Kerusakan data ini karena sebagia dari data tidak ditemukan.

Partisi rusak

Setiap partisi pastinya mempunyai informasi data. Ketika informasi ini berada pada sector yang rusak maka partisi juga akan ikut rusak.

Kasus keruskan partisi cukup sering terjadi pada media penyimpanan dengan banyak bad sector.

Media Penyimpanan Tidak Terdeteksi

Tidak terdeteksinya media penyimpanan sebenarnya bisa terjadi karena firmware rusak. Tapi juga bisa karena masalah hardware.

Rusaknya firmware biasanya karena arus listrik yang tidak stabil. Apa lagi kalau listrik sering mati, keruskan akan lebih cepat.

Bad sector juga bisa mengakibatkan hardware rusak. Tapi ini terjadi tidak secara langsung.

Recovery data yang hilang karena hardware rusak

Keruskan hardware sudah pasti membuat media penyimpanan tidak terdetksi. Penyebab kerusakan hardware bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti:

  • Kerusakan firmware yang membuat sulitnya baca dan tulis data.
  • Benturan maupun tekanan yang cukup keras.
  • Terkena benda cair
  • Usia pemakaian yang sudah cukup lama.

Bagian-bagian hardware pada media penyimpanan

Setiap media penyimpanan mempunyai bagian-bagian yang berbeda. Setiap bagian bekerja secata terintegrasi. Sehingga jika salah satu berbasalah media tidak bisa berfungsi dengan semestinya.

Hard disk drive "HDD"

Penyimpanan jenis ini mempunyai bagia-bagian paling banyak. Setidaknya ada 5 bagian yang sangat penting.

Pletter atau disk

Platter ini adalah sebuah disk, cakram magnet berbentuk pelat tipis. Disk ini berfungsi untuk menyimpan data secara permanen.

Disk ini sangat sensifit, tidak boleh tergores. Bahkan sentuhan secara langsung bisa merusak disk ini.

Jika disk ini rusak sudah bisa dipastikan data tidak bisa diselamatkan.

Splindle atau motor pemutar disk

Spindle berfungsi untuk memutar disk, mungkin lebih mudah kalau disebut dinamo. Kecepatan putaran yang dihasilkan sangat mempengaruhi kecepatan baca dan tulis data.

Jika spindle bermasalah selain kecepatan transfer menurun bisa juga memungkinkan disk tidak bisa berputar.

Head untuk baca dan tulis data

Head punya peran penting dalam hal baca dan tulis data. Kerusakan pada head bisa membut proses baca dan tulis melambat. Bahkan keruskan head bisa merusak data secara permanan.

Kerusakan data permanen hanya terjadi jika head menggores disk "pletter".

Keruskan head bisa dipengaruhi dari permaslah firmware. Tapi yang paling sering head rusak setelah harddisk terbentur maupun tertekan dengan cukup keras.

Actuator atau gagang penopang head

Actuator ini berbentuk seperti gagang. Berfungsi untuk menopang head. Dengan bantuan actuator head bisa bergerak melakukan baca dan tulis data.

Actuator ini sangat jarang rusak. Tapi jika head rusak actuator juga harus diganti. Karena head menempel pada actuator. Memisahkan akan sangat beresiko merusak head.

PCB

PCB harddisk berisi cukup banyak komponen. Secara umum fungsinya adalah mensuplay arus listrik, mengontrol kerja head dan mengontrol putaran disk atau pletter.

Kerusakan pada pcb bisa membuat harddisk tidak terdeteksi pada komputer.

SSD dan Flash Drive

Media penyimpanan jenis ssd dan flash drive umumnya punya 2 komponen utama. Komponen pertama untuk control dan yang kedua untuk menyimpan data.

IC Controller

IC controller pada media penyimpanan ini berfung untuk mengontrol keseluruhan kerja. Jika ic control ini rusak bisa membuat media penyimpanan tidak terdeteksi.

Dibutuhkan penggantian ic control untuk melakukan proses pemulihan data dari media yang rusak.

Chip Penyimpanan

Chip ini berfungsi sebagai tempat menyimpan data secara permanen. Keruskan pada chip ini bisa mengakibatkan data tidak bisa pulihkan.

Data Hilang Dari Media Yang Terenkripsi

Enkripsi data sebenarnya bertujuan untuk mengamankan data penting. Tindakan ini dilakukan supaya data tidak diketahui oleh orang lain. Karena setiap enkripsi pasti akan menghasilkan sebuah kunci untuk membukanya.

Masalah yang sering terjadi adalah jika kunci ini hilang. Cukup sulit untuk membukanya. Enkripsi sendiri bisa berupa software maupun hardware.

Enkripsi Software

Diluaran banyak penyedia software enkripsi yang menawarkan proteksi keamanan data. Pastikan bpk/ibu melakukan backup kunci jika menggukan softwarenya.

Kunci ini akan berguna jika suatu saat software enkripsi rusak atau windows di install ulang.

Selain itu saat ini juga banyak virus dengan sistem enkripsi yang beredar di internet. Yang bisa membuat data bpk/ibu tidak bisa diakses.

Enkripsi Hardware

Produsen media penyimpanan juga banyak yang menawarkan media dengan proteksi enkripsi. Jika terjadi kerusakan baik firmware maupun hardware. Sangat berpotensi data yang terenkripsi tidak bisa diakses.

Proses dekripsi akan diperlukan ketika recovery data dilakukan. Bisa dibilang pemulihan data yang terenkripsi membutuhkan 2x kerja.

Cara Merawatan Media Penyimpanan

Perawatan media penyimpanan sebenarnya bukan untuk membuatnya menjadi tidak rusak. Tapi tujuan utamanya adalah mengetahui kondisi media. Untuk menghindari hilangnya data dari media yang tiba-tiba rusak.

Rutin Melakukan Defrag

Merapikan data itu penting, saat meletakan data pada partisi, folder dan file. Pasti bpk/ibu akan sangat mudah untuk mencari. Begitu juga media penyimpanan, untuk memudahkan proses baca dan tulis data perlu dirapikan.

Cara merapikan data cukup mudah, hanya perlu melakukan defrag. Tools atau software yang dibutuhkan sudah tersedia pada windows. Tapi bpk/ibu juga bisa menggunakan tools defrag lain.

Jika defrag dilakukan rutin, sangat mungkin media penyimpanan bisa bertahan jauh lebih lama.

Kapan perlu melakukan defrag? proses ini bisa dilakukan dalam hitungan mingguan, bulanan dan tahunan. Semua disesuaikan dengan seberapa sering bpk/ibu melakukan baca dan tulis data. Jadi setiap pengguna akan mempunyai rutinitas defrag yang berbeda.

Pilih Media Penyimpanan Sesuai Kebutuhan

Memilih media penyimpanan yang sesuai kebutuhan itu sangat penting. Karena media dibuat dengan berbagai versi untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika bpk/ibu ingin media penyimpanan tidak mudah rusak. Pastikan memilih media yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Standar Power Supply

Power supplay ini juga tidak kalah penting. Karena fungsinya sebagai sumber arus listrik komputer. Apapun merek yang dipilih pastikan menggunakan kualitas original dengn spesifikasi yang sesuai kebutuhan.

Jika sumber arus tidak bisa menghasilkan arus listrik yang stabil. Efek paling cepat adalah merusak media penyimpanan. Karena media penyimpanan sangat rentan dengan arus listrik.

Gunakan UPS atau Baterai

Menggunakan UPS atau baterai juga diperlukan. Khususnya jika ditempat bpk/ibu sering terjadi pemadaman atau arus listrik PLN tidak stabil.

Apapun perangkat komputer yang digunakan jika arus listrik PLN tidak stabil pasti tidak akan bertahan lama.

Backup

Melakukan backup data pada dasarnya hanya untuk antisi pasi. Meskipun semua perawatan sudah dilakukan dengan benar. Tidak menuntut kemungkinan media penyimpanan akan rusak.

Data backup ini bisa menjadi solusi untuk menjaga data bpk/ibu tetap aman.

Perkiraan Biaya Recovery Data

Pemulihan data membutuhkan anggaran biaya yang berbeda disetiap prosesnya. Semesta komputer sendiri menentukan biaya recovery data berdasarkan kerusakan dan kapasitas medianya.

Estimasi Biaya Recovery Data Logic

Recovery data dengan kerusakan logic seperti yang dibahas diatas. Estimasi biayanya mulai Rp 600.000. Pengecekan diperlukan untuk menentukan biaya fix.

Estimasi Biaya Recovery Data Firmware

Pemulihan data dengan kerusakan firmware, seperti yang disampaikan pada bagian data hilang karena firmware rusak. Estimasi biayanya mulai Rp 1.600.000. Untuk biaya fix dibutuhkan pengecekan sekaligus memastikan bisa di recovery atau tidak.

Estimasi Biaya Recovery Data Hardware

Recovery data dengan keruskan hardware, yang sudah bpk/ibu baca pada bagian data hilang karena hardware rusak. Estimasi biayanya mulai Rp 2.800.000. Perlu malakukan cek dulu untuk memastikan media bisa di recovery dan menentukan biaya fix.

Biaya pengecekan Rp 100.000, ini hanya akan ditagihkan jika recovery data tidak dilakukan. Info biaya bisa cek jasa recovery data harddisk.

Biaya Backup Data

Backup data dibutuhkan untuk membuat cadangan data. Dengan adanya cadangan data ini membuat data lebih aman. Karena bisa saja media penyimpanan yang saat ini digunakan tiba-tiba rusak.

Biaya cloning ditentukan berdasarkan besar kapasitas media. Estimasi mulai Rp 200.000 selengkapnya bisa cek jasa cloning harddisk.